Jumat, 04 November 2011

Koloseum



Kolosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator,
dibangun oleh Vespasian. Tempat
pertunjukan yang besar berbentuk
elips yang disebut amfiteater atau
dengan nama aslinya Flavian
Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan
Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs
ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus,dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum dirancang untuk
menampung 50.000 orang penonton.
Rekonstruksi Koloseum dimulai dari
perintah Raja Vespasian tahun 72 M dan terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum
didirikan berdekatan dengan sebuah
istana megah yang sebelumnya
dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma
pada tahun 64 M. Dio Cassius
seorang ahli sejarah mengatakan
bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari
sebagai perayaan peresmian dan
pembukaan Colosseum tersebut.
Lantai dari arena Colosseum
tertutupi oleh pasir untuk mencegah
agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.
Di Koloseum pada saat itu adalah
tempat penyelenggaraan sebuah
pertunjukan yang spektakuler, yaitu
sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara
tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air
(naumachiae) dengan cara
membanjiri arena, dan pertarungan
antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu, diperkirakan
ribuan orang maupun binatang mati
di pertunjukkan Koloseum.
Nama dari Koloseum seperti pada di
atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai perumpamaan dari Sol dewa
matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu pertengahan tahun, patung colossus
telah menghilang. Seorang ahli
mengatakan bahwa sejak patung itu
terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali. Selain diambil dari nama Koloseum,
Koloseum juga disebut sebagai
Flavian Amphitheatre yang tidak
diketahui siapa yang memberi nama
itu. Di Itali, Koloseum diberi nama il
colosseo tapi bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el
coliseo untuk menyebutkan
Colosseum.

Pandangan sisi pembagian tempat duduk Koloseum

Koloseum berukuran cukup besar.
Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m,
lebar 156 m dan luas seluruh
bangunan sekitar 2.5 ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan
luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup
oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk
mencegah para pemain untuk kabur ke
arah sudut dan mencegah para
penonton untuk berada lebih dekat
dengan pertunjukan.
Koloseum merupakan hasil karya
yang sangat hebat. Tempat itu
dikatakan sebagai stadium yang hebat
dan spektakuler dikarenakan oleh
bentuk dan struktur dari Koloseum
itu. Sampai sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadion yang hebat dan spektakuler. Tempat duduk
di Koloseum dibagi menjadi
tingkatan-tingkatan yang berbeda
berdasarkan status sosial dalam
masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di
bagian utara dan selatan untuk
Kaisar dan keluarganya, pada tempat
ini memberikan pemandangan yang
terbaik dilihat dari arena, terdapat
tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di
tingkat ini. Kemudian pada tingkat
yang sama dengan platform yang
lebih luas merupakan podium khusus
untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-
nama beberapa senator masih dapat
dilihat dari ukiran pada batu yang
menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut
maenianum primum, yang
dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum
yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga
bagian. Bagian paling bawah
(immum) digunakan untuk para
orang kaya, di bagian atasnya lagi
(summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian
kayu (maenianum secundum in
legneis) adalah tempat yang
strukturnya dari kayu di paling atas
bangunan. Tempat itu merupakan
tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita
rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan
sebagai tempat pertunjukan, Anak
termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah
(hypogeum), dua tingkat jalur bawah
tanah yang saling berhubungan
berupa terowongan dan kurungan
dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya
dimulai. Disana juga disediakan
jebakan-jebakan berupa pintu jebakan
yang digunakan untuk mencegah
masuknya hewan-hewan buas yang
tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan
senjata di dalam koloseum tersebut.


Pemandangan Koloseum di malam hari

Koloseum masih digunakan sampai
tahun 217, meskipun telah rusak
kebakaran karena disambar petir. Koloseum telah diperbaiki di tahun
238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan
permainan tersebut karena terlalu
banyak memakan korban jiwa.

Bangunan tersebut digunakan untuk
menyimpan berbagai macam jenis
binatang sampai pada tahun ke 524.
Dua gempa bumi di tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang
parah pada bangunan tersebut. Di
Abad pertengahan, Koloseum rusak
sangat parah akibat gempa bumi lagi
yakni pada tahun 847 dan 1349 dan
dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.
Bangunan tersebut digunakan untuk
menyimpan berbagai macam jenis
binatang sampai pada tahun ke 524.
Dua gempa bumi di tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang
parah pada bangunan tersebut. Di
Abad pertengahan, Koloseum rusak
sangat parah akibat gempa bumi lagi
yakni pada tahun 847 dan 1349 dan
dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun
kembali bagian-bagian Koloseum
yang telah rusak karena terbakar.
Pada abad 16 dan 17, keluarga-
keluarga Roman menggunakan Koloseum sebagai tempat
pengambilan batu marmer untuk
konstruksi bangunan St. Peter’s
Basilica dan kediaman khusus
palazzi, keluarga Roman.
Di tahun 1749, ada sebuah bentuk
dari pemeliharaan Koloseum. Paus Benediktus XIV melarang untuk menggunakan Koloseum sebagai
tempat penambangan. Di tahun 2000
ada sebuah protes keras di Itali
dalam rangka menentang
penggunaan hukuman mati untuk
negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan
pada tahun 1948). Beberapa demonstran memakai tempat di depan Koloseum. Sejak saat itu, sebagai
sebuah isyarat menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal mengganti warna Koloseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada saat dimana seluruh dunia
menghapuskan tindakan
penghukuman mati itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar