Rabu, 02 November 2011

Bintik Misterius di Planet Uranus

Kebanyakan orang berpikir bahwa
Uranus adalah planet yang tidak
menarik. Planet yang memiliki
kandungan air, metana, dan amonia
dalam bentuk es dan sering disebut
sebagai "es raksasa" ini kalah populer dibanding Mars, Jupiter, atau bahkan
Pluto yang sudah mantan planet.

Namun, penemuan ahli keplanetan
Larry Sromovsky membuat banyak
orang bertanya-tanya. Sromovsky
dengan teleskop Gemini 8,1 meter
menemukan adanya bintik aneh di
Uranus. Bercak serupa awan itu diduga merupakan erupsi es metana
yang membumbung ke atmosfer
Uranus.



Heidi B Hammel, pakar ilmu
keplanetan lain yang juga terlibat
penelitian, menggunakan Facebook
untuk mengumumkan hasil
penemuannya. Ia mengajak orang,
termasuk astronom amatir, untuk mengobservasi bintik itu lebih lanjut.
Jika informasi telah cukup, maka
pengamatan dengan teleksop Hubble
akan dilakukan.

Hammel menjelaskan, "Alasan kita
peduli pada 'awan' di planet Uranus
sebabnya ialah sepertinya fenomena
itu bersifat musiman."

Ia menjelaskan, Uranus berputar
miring pada sisinya sehingga
memberi perubahan cahaya matahari
ekstrem ketika musim berubah.
Perubahan yang terjadi bahkan lebih
dramatis daripada yang ada di planet lain.

"Uranus memberi kita wawasan
tentang keseimbangan energi di
atmosfer suatu planet," tambah
Hammel seperti dikutip Discovery,
Jumat (28/10/2011).

Ektremnya perubahan musim terbukti
dari lamanya tiap-tiap area Uranus
mendapat sinar Matahari. Selama 84
tahun revolusi (berdasarkan waktu
Bumi), belahan utara Uranus
menerima cahaya secara terus- menerus, sementara selama 42
tahun juga, belahan selatan Uranus
gelap total.

Tidak tahu apakah para astronom
amatir bisa memecahkan misteri ini
karena keterbatasan peralatan.
Namun yang jelas, Uranus kini juga
bisa menjadi salah satu obyek yang
bisa diteliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar